Bismillah Menuju Jalan Kebenaran

Kandungan dalam buku ini memuat kajian inklusif tentang hakikat manusia, Tuhan dan alam semesta berdasarkan surat Al-Fatihah menurut paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Karya ini memaparkan, mencermati dengan metode IQRA’, bersikap obyektif, bersifat tuntunan dan memberi gambaran yang tidak mengambang sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi pembacanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
#. Apa bukti adanya Tuhan pencipta alam semesta?
#. Bagaimana beribadah yang benar dan meletakkan niat yang ikhlas.?
#. Apa yang dimaksud dengan khalifah?
Apakah hanya cukup diartikan dengan dimaknai sebagai pemimpin.?
#. Apakah konsep kearifan lokal, yakni:
a. Ing Ngarso Sung Tulodo
b. Ing Madyo Mangun Karso
c. Tut Wuri Handayani
yang diajarkan Ki Hajar Dewantara masih cocok atau sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan di abad sekarang ini.?
#. Apa maksudnya Al-Fatihah terbagi dua, antara Allah dan hamba.?
#. Disebutkan oleh para Ulama salaf dan tasawuf bahwa :
> seluruh ayat-ayat di dalam Al-Qur’an terhimpun di dalam surat Al-Fatihah
> surat Al-Fatihah terhimpun di dalam kalimah Bismillahirrahmaanirrahiim,
> Bismillahirrahmaanirrahiim terhimpun di dalam huruf Ba’.
> Selain itu, Sunan Kalijaga juga mencari yang terkandung di dalam huruf Ba’ atau titik Ba’ ( ).
Mengapa demikian dan apa buktinya.?
#. Siapakah Nabi Muhammad Saw yang sebenarnya.? Kenapa risalah yang dibawa Beliau tidak akan pernah usang tertelan oleh jaman.?
#. Apa buktinya bahwa umat Nabi Muhammad Saw adalah generasi terbaik dan apa keistimewaannya?
#. Ada dua orang sedang shalat dalam satu masjid, gerakan dan bacaannya sama, tetapi ada perbedaan pada keduanya di dalam shalatnya, ibarat jarak sejauh antara langit dan bumi. Mengapa bisa demikian dan apa yang menjadi penyebabnya.?
#. Bagaimana cara mendapatkan keyakinan kebenaran yang meyakinkan.?

Wal Ashr (demi masa), waktu adalah ilmu. Siapapun berhak memperoleh kebahagiaan kemuliaan hidup, ketentraman dan keamanan di dunia dan di akhirat. Namun, tergantung seberapa besar ia menghargai waktu, sebab hampir tidak ada keberhasilan yang ditempuh dengan jalan pintas.
Imam Syafi’i berkata:
Barang siapa mengharap dunia, maka dengan ilmu.
Barang siapa mengharap akhirat, maka dengan ilmu.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang terhimpun dalam surat Al-Fatihah merupakan rahmat Allah yang sangat besar yang dikhususkan bagi ulul albab (orang-orang yang berakal sehat), karena bernilai mukjizat.
(Nabi) Ibrahim berkata:
Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat. (QS. Al-Hijr, 15:56).